Laporan Mikroteknik Tumbuhan
Hari/Tanggal :
Rabu/16-30 September 2015
Kelompok :
10
Nama/NIM :
Ni Putu
Winda Mahasari/
Diane Nurfaidah/G34130062
Nita Nurhayati/
Syifa Fauzi/G34130067
Metode parafin merupakan cara pembuatan preparat permanen dengan menggunakan parafin
sebagai
media embedding dengan tebal irisan kurang lebih mencapai 6 µm-8 µm. Metode ini memiliki irisan yang lebih tipis dibandingkan dengan menggunakan metode beku atau metode seloidin yang tebal irisannya kurang lebih mencapai 10 µm. Prosesnya juga jauh lebih cepat
dibandingkan metode seloidin. Selain itu metode parafin juga memiliki kejelekan yaitu jaringan menjadi keras, mengerut dan
mudah patah, jaringan-jaringan
yang besar menjadi tidak dapat dikerjakan, dan sebagian besar enzim-enzim
akan larut karena menggunakan metode ini
(Gunarso
1986).
Metode paraffin
memiliki langkah-langkah penting dalam metode ini antara lain fiksasi, pencucian, dehidrasi, penjernihan,
embedding, penyayatan (section), penempelan, pewarnaan, dan penutupan (Dasumiati 2008). Larutan fiksasi yang digunakan untuk proses fiksasi adalah
larutan FAA. Larutan fiksasi ini merupakan larutan yang mampu bereaksi dan
menandai suatu sel dengan spesimen diiris setipis mungkin. Hal ini sangat mendukung laju fiksasi dalam sel (Dasumiati 2008). Praktikum ini bertujuan membuat sediaan mikroskop dengan metode parafin.
METODE
HASIL
Metode parafin menghasilkan sel yang sangat tipis sehingga bagian-bagiannya dapat terlihat dengan jelas. Daun akasia yang disayat membujur menghasilkan penampakan mikroskopis seperti di atas. Jaringan epidermis, palisade dan bunga karang terlihat dengan jelas. Keunggulan dari metode parafin sendiri yaitu dapat menghasilkan sayatan setipis mungkin dan terbukti pada hasil pengamatan sayatan daun akasia yang didapatkan dari penampang melintang mikroskop. Selain itu, metode ini juga mempunyai kelemahan. Kelemahannya ialah jaringan menjadi keras, mengerut dan mudah patah. Jaringan-jaringan besar tidak dapat menggunakan metode ini.
SIMPULAN
Metode parafin dapat digunakan untuk membuat sediaan mikroskop dengan sayatan setipis mungkin dan menunjukkan bagian-bagian yang terkihat dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Dasumiati. 2008. Diktat Kuliah Mikroteknik. Prodi Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta (ID): UIN
Syarif Hidayatullah Press.
Gunarso W.
1986. Pengaruh Dua Jenis Cairan Fiksatif yang Berbeda pada
Pembuatan Preparat dari Jaringan Hewan Dalam Metoda Mikroteknik Parafin.
Bogor (ID): IPB Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar