Sabtu, 19 Desember 2015

Laporan Mikroteknik : Metode Parafin

Laporan Mikroteknik Tumbuhan
Hari/Tanggal                        : Rabu/16-30 September 2015
Kelompok                             : 10
Nama/NIM                           : Ni Putu Winda Mahasari/
Diane Nurfaidah/G34130062
Nita Nurhayati/
Syifa Fauzi/G34130067




PENDAHULUAN

Metode parafin merupakan cara pembuatan preparat permanen dengan menggunakan        parafin sebagai media embedding dengan tebal irisan kurang lebih mencapai 6 µm-8 µm. Metode ini memiliki irisan yang lebih tipis dibandingkan dengan menggunakan metode beku atau metode seloidin yang tebal irisannya kurang lebih mencapai 10 µm. Prosesnya juga jauh lebih cepat dibandingkan metode seloidin. Selain itu metode parafin juga memiliki kejelekan yaitu jaringan menjadi keras, mengerut dan mudah patah, jaringan-jaringan yang besar menjadi tidak dapat dikerjakan, dan sebagian besar enzim-enzim akan larut karena menggunakan metode ini (Gunarso 1986).
Metode paraffin memiliki langkah-langkah penting dalam metode ini antara lain fiksasi, pencucian, dehidrasi, penjernihan, embedding, penyayatan (section), penempelan, pewarnaan, dan penutupan (Dasumiati 2008). Larutan fiksasi yang digunakan untuk proses fiksasi adalah larutan FAA. Larutan fiksasi ini merupakan larutan yang mampu bereaksi dan menandai suatu sel dengan spesimen diiris setipis mungkin. Hal ini sangat mendukung laju fiksasi dalam sel (Dasumiati 2008). Praktikum ini bertujuan membuat sediaan mikroskop dengan metode parafin.

METODE


HASIL
PEMBAHASAN

          Metode parafin menghasilkan sel yang sangat tipis sehingga bagian-bagiannya dapat terlihat dengan jelas. Daun akasia yang disayat membujur menghasilkan penampakan mikroskopis seperti di atas. Jaringan epidermis, palisade dan bunga karang terlihat dengan jelas. Keunggulan dari metode parafin sendiri yaitu dapat menghasilkan sayatan setipis mungkin dan terbukti pada hasil pengamatan sayatan daun akasia yang didapatkan dari penampang melintang mikroskop. Selain itu, metode ini juga mempunyai kelemahan. Kelemahannya ialah jaringan menjadi keras, mengerut dan mudah patah. Jaringan-jaringan besar tidak dapat menggunakan metode ini.

SIMPULAN

            Metode parafin dapat digunakan untuk membuat sediaan mikroskop dengan sayatan setipis mungkin dan menunjukkan bagian-bagian yang terkihat dengan jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Dasumiati. 2008. Diktat Kuliah Mikroteknik. Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif         Hidayatullah. Jakarta (ID): UIN Syarif Hidayatullah Press.
Gunarso W. 1986. Pengaruh Dua Jenis Cairan Fiksatif  yang Berbeda pada Pembuatan Preparat              dari Jaringan Hewan Dalam Metoda Mikroteknik Parafin. Bogor (ID): IPB Press.